A 15 Hours' Journey #2 end


Ini cerita lanjutan part satunya. Yang belom baca, baca dulu deh yang pertama. :)

Oke, perjalanan kami pun berlanjut ...


13.00 WIB
Selesai makan, ternyata hujan turun! Yaah, belum deres sih, tapi gerimisnya lumayaan. Kerena nggak ada pilihan lain, kami tetap berjalan menyusuri emperan toko sepanjang Malioboro. Niat awalnya, selesai makan, kami mau ke Gramedia naik bus Transjogja. Tapiii, hujan, ya udah sih cari yang deket aja. Kami pun memutuskan untuk ke Malioboro Mall. Sampai di dalam, dengan baju sedikit basah karena kehujanan di luar, kami langsung meluncur ke Gramedia. Di sana, aku, Ivah, dan Chosing langsung ke bagian novel. Anggit dan Mella tadinya juga ke bagian novel, tapi akhirnya mereka melenggang ke bagian stationery. Sedangkan Aldy dan Galih ikutan melihat-lihat buku. 

14.00 WIB
Singkat cerita, kami ke kasir dengan menenteng belanjaan masing-masing. Aku sempat galau, antara mau beli novel "Negeri Para Bedebah"nya Tere Liye apa nggak. Dan pas udah di kasir, otakku memutuskan untuk balik ke rak tempat novel itu dan membawanya ke kasir. ^^ Setelah membayar, kami keluar dari Gramedia membawa tas kresek putih di tangan. Pas sampai di luar dan mau jalan ke halte, tiba-tiba Aldy bilang ,"Bentar!" dan langsung ngeloyor masuk lagi ke MM. Aku, Ivah, Chosing, Mella, Anggit, dan Galih cuma bisa ngeliatin dia. Mau ngapain lagi coba itu anak. -___- Sekitar 5 menit kemudian Aldy keluar bawa kresek isi kotak yang lumayan gede berlabel J.co, seperti dugaan Anggit. Kami pun segera menuju ke halte bus Transjogja. Tujuan kami? Ke bandara ngejar Prameks buat pulang! lho kok ngejar kereta ke bandara? Yaa, berhubung pemberhentian Tarsjogjanya yang ke Stasiun Meguwo itu nama jurusannya 'bandara', yaaa begitulah...

15.00 WIB
Sampai di bandara setelah hampir satu jam berdiri di Transjogja. Ya, aku berdiri. Anggit juga. Kami berdua sama-sama nggak dapet tempat duduk sepanjang perjalanan Malioboro-Bandara. Dan yang lain dapet tempat duduk di perjalanan. Kaki rasanya pegel banget. Tapi begitu turun dari bus, kami bertujuh langsung lari ke stasiun. Sampai di depan loket, deg! Ada pengumuman!

PEMBERANGKATAN KERETA PRAMBANAN EXPRESS JOGJA - KUTOARJO 
DIBATALKAN!
*nggak persis kaya gitu sih pengumumannya, tapi intinya begitu.

Kami semua langsung melengos, lemes. Sempet tanya sama mas-mas satpamnya, dan pokoknya pengumuman itu bener. Bingung? Jelas, kami semua sempet ngedumel sendiri di depan loket. Gimana dong ini?? Masa iya nggak bisa pulang ke Kebumen. Berhubung sudah masuk waktu Ashar, aku pun mengusulkan untuk sholat dulu. Aku, Ivah, Aldy, dan Galih sholat di mushola kecil stasiun itu. Sedangkan Mella, Anggit, dan Chosing duduk-duduk di pinggir peron. Stasiunnya sepi, bersih, dan suasananya nyaman banget. Sayang, lupa nggak sempet njepret foto di sana. 
Selesai sholat, kami segera keluar dari stasiun. Di luar tetep bingung mau gimana. Saking capek dan bingungnya sampai duduk 'ndelosor' kaya anak ilang, ckckck... Udah sampe telpon ortu juga, haha.. Akhirnya, dengan saran bapaknya Aldy, kami ke agen bus Damri di depan bandara. Aku inget banget kalo pas Aldy telpon bapaknya, busnya aku liat masih ada 2. Dan waktu kita mutusin ke sana buat beli karcis, busnya tinggal 1. Beneran, pas tanya mas-mas yang jaga, bus yang ke Kebumen emang baruuu aja berangkat. Huaaah...nyesel, kenapa nggak dari tadi ke situnya coba? Ya udah deh, kami beli karcis untuk jam 18.00.

16.00 WIB
Di pinggir jalan, di luar tempat agen bus tadi, kami rembugan, sekarang mau ngapain sampe 2 jam ke depan? Nungguin busnya di situ kaya anak ilang? Aldy minta ke Amplaz. Yang lain nanyain, mau ngapain di sana? Uang udah menipis, ditambah buat beli karcis bus. Aldy ngotot pokoknya dia mau ke Amplaz pake Transjogja. Dan pas masih pada galau, Transjogjanya muncul di belokan jalan ke bandara! Aldy langsung lari ke halte. Nggak tau kenapa, akhirnya kita semua ikutan lari. LOL -___-" Dan kami pun naik ke bus itu.

Ini pas lagi bingung mau ngapain selama 2 jam ke depan, bener-bener kaya anak ilang di pinggir jalan dah.
Yang ngefoto Mella

ini juga Mella yang motoin
16.10 WIB
Turun dari Transjogja di depan Amplaz (kali ini semuanya nggak kebagian tempat duduk di bus karena penuh). Nyeberang jalan, dan masuklah kami di Amplaz. Di dalem, Ivah minta temenin ke ATM, Aldy ngikut. Sayangnya Ivah lupa pinnya, dan ayahnya belum bisa dihubungi. Setelah Aldy selesai dengan transaksinya, kami jalan lagi. Bingung mau ngapain, akhirnya kami cuma jalan-jalan dari basement ke lantai satu, naik lagi ke lantai dua. Pas di lantai dua, Aldy nglirik ke sebuah toko. "Ih, bajunya bagus.." katanya dengan mata berbinar kaya kalo di anime. Ada salah satu dari kami yang nanggepin, "Ya sanah tinggal beli."
Dan, bener. Waktu kami memutuskan duduk tidak jauh dari toko itu, Aldy ngomong ke Anggit, "Jagain tasku ya, Nggit." dan dia langsung lari ke toko itu. -____- Ivah minta temenin ambil uang setelah ayahnya sms pin ke dia. Aku sama Ivah pun turun, ninggalin Chosing, Mella, Anggit, dan Galih yang masih duduk-duduk. Pas kita berdua naik dan duduk lagi, tiba-tiba Aldy lari-lari keluar dari toko. Nggak bawa apa-apa dan bukan ke arah kita, tapi dia turun pake eskalator. "Itu anak mau ke mana?" kataku. Galih nyeletuk, "Ambil duit lagi paling." Hahaha, kami semua setuju dengan statement itu. Setelah naik lagi dan keluar dari toko itu dengan menenteng sebuah kantong plastik, Aldy mengiyakan hal itu. LOL

16.35 WIB
Lapar! Dari tadi siang perut cuma diisi sepiring pempek. Kali ini pada minta makan nasi. Kami pun naik ke lantai 3. Niatnya aku mau makan karage di food court, tapi ditanyain pada mau makan apa jawabnya kompak, terserah. eungg -___- Kecuali Aldy yang memilih jalannya sendiri untuk makan di AW. Kejadian berikutnya diskip haha, ini geje banget dan nggak perlu diceritain, biar kami bertujuh dan Allah saja yang tahu. ^^
Pada akhirnya kami semua makan di AW. Aku sama Aldy bayar sendiri dan yang lain, karena uangnya nggak pas, pada pake uangnya Mella dulu *dan entah sampe sekarang udah diganti apa belom haha.

17.10 WIB
Kami keluar dari Amplaz. Jalanan macet. Tadinya jalannya agak santai di trotoar, tapi begitu liat ada bus Transjogja mau melintas, kami langsung lariiii ke halte. Sayangnya, di halte udah penuh orang yang mau naik juga, jadi kami distop di pintu sama mbak-mbaknya, kecuali Aldy (lagi-lagi) yang udah masuk duluan sebelum kami. -___- Tapi karena masih ada rasa kesetiakawanan, jadi dia nggak ikut naik dan tetep bareng kami, kekeke~
Kami duduk di halte, was-was. Kami harus sudah sampai di agen bus di bandara sebelum jam 6 sore, tapi sejauh mata memandang ke arah kedatangan bus, yang terlihat cuma mobil, mobil, dan mobil. Nggak ada tanda-tanda kemunculan bus Transjogja. Kami tambah khawatir ketika Aldy tanya ke Mella sama Ivah, "Kalian masih ada uang berapa? Kalo 10 menit lagi busnya belum dateng, kita naik taxi."

17.35 WIB
Sudah 10 menit, dan aku liat busnya belum muncul juga. Saat di puncak kecemasan, aku ngomong ke Ivah, "Kita beneran mau naik taxi?" Dan Ivah, bukannya menoleh ke arahku, malah melihat ke arah kedatangan bus. "Itu busnya!" Oalah, aku nggak pake kacamata rupanya, jadi nggak liat kalo busnya udah muncul hehe..
Kami segera berdesakan dengan calon penumpang lain di pintu masuk ke bus. Untung mas penjaganya bilang, "Semua bisa masuk." Alhamdulillah, nggak jadi desak-desakan deh. Benar saja, semua penumpang bus turun ke halte, dan kami semua bisa masuk, kebagian tempat duduk semua lagi! Cuma ada kami bertujuh, dua orang mas-mas, dua orang mbak-mbak dan seorang teman laki-laki mereka, seorang ibu, dan seorang bapak. Kami sedikit lega. Namun sepanjang perjalanan menuju bandara itu masih saja ada rasa khawatir. Muncul pertanyaan, "Kalo nggak jadi naik, karcis busnya bisa dituker nggak ya?", dan sebagainya, dan sebagainya. Takut ketinggalan bus.

17.55 WIB
Kami sampai di halte di bandara. Turun dari bus, keluar dari halte, kami langsung berlari ke agen bus. Fiuh, alhamdulillah, busnya masih ada. Kami masuk ke ruang tunggu dan duduk menunggu keberangkatan. Sudah ada banya orang di dalam. Sekitar 10 sampai 15 menit kemudian, seorang mas masuk dan memanggil penumpang yang akan menuju Magelang. Banyak yang bangkit dari tempat duduk mereka dan hanya menyisakan kami bertujuh dan seorang bapak. Setelah bus yang menuju Magelang itu berangkat, giliran kami yang dipanggil. Kami segera masuk ke dalam bus. Aku duduk sama Ivah, Chosing sama Angggit, Mella, Galih, dan Aldy duduk sendiri-sendiri. Sebelum bus berangkat, seorang mas berpenampilan backpacker masuk. Kemudian bus pun berangkat menuju Kebumen. Yay! :DD
Sepanjang perjalanan di bus kami habiskan dengan diam. Dan tidur. Awalnya masih ngobrol-ngobrol, sambil membuka bungkus novel yang kami beli. Melihat-lihat isinya. Tapi lama-lama ngantuk juga. Aku dan Ivah memutuskan untuk tidur, tapi Chosing masih sempat mbaca komik "Hai! Miiko"nya. Sebelum tertidur, aku masih suka senyum-senyum sendiri mengingat kejadian-kejadian yang kami lalui tadi siang. ;)))

tiket, karcis, nota, dsbgnya...

22.00 WIB
Bus berhenti setelah memasuki halaman bangunan di sebelah Hotel Patra. Kami sampai di Kebumen! Alhamdulillah... :D Kami semua langsung turun dari bus dan keluar ke jalan. Tidak ada sepatah kata pun, nggak ada say goodbye dsbgnya, langsung pada ngeloyor aja menuju orang tua masing-masing yang menjemput. Saking capeknya kali, ya? haha


 ~FIN


Ivah Saphira Fauziana M. dan Syadza Salsabyla Tamam :)))
Akhirnyaaaa selesai jugaaaa ^^ pokoknya hari itu adalah salah satu pengalaman yang tak terlupakan, hahaha 
ada komentar? Ayo, komen komen!
Arigatou ne :D

*BONUS PICTs

ini diaaa yang akhirnya duduk di bawah pas berangkat naik Prameks ^^v

Ivah akhirnya berdiri juga pas berangkat naik Prameks ^^

part 1

Komentar

  1. Salah turun dari liftnya mana Syad?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha itu kemaren aku bingung mau tak ceritain juga apa ga, oke deh ntar tak tambahin. lucu juga, malu juga vaah hahaha

      Hapus

Posting Komentar