Mumpung musim hujan belum lewat, kali ini mau posting dulu tentang hujan.
Siapa suka hujan? Pasti banyak di antara kita yang menyukai curahan rahmat Allah ini. Tapi sudah tahukah kita sebagai seorang muslim, dalam menyikapi musim hujan, Islam telah mengajarkan kepada kita untuk memperhatikan adab-adab di musim hujan ini. Di antara adab tersebut, yakni :
Pertama, Bersyukur kepada Allah.
Tidak ada setetes air hujan yang menetes di bumi ini kecuali atas kehendak Allah SWT. Ia merupakan rahmat Allah SWT kepada bumi dan seisinya. Melalui hujan, Allah menumbuhkan berbagai tanaman untuk memberi rezeki kepada umat manusia. Dalam Al Qur'an Allah SWT berfirman :
"Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan." (Qaaf (50) : 9 - 11)
Imam An Nawawi dalam Al-Adzkar (1/182) berkata, "Dianjurkan untuk bersyukur kepada Allah atas curahan nikmat ini, yaitu nikmat diturunkannya hujan."
Kedua, berdoa kepada Allah SWT agar hujan tersebut membawa manfaat.
Adalah Rasulullah SAW ketika melihat hujan langsung berdoa :
اللَّهُمَّ صَيِّباً نافِعاً
"Ya Allah, jadikan hujan ini sebagai hujan yang membawa manfaat dan kebaikan." (Riwayat Bukhari)
Ketiga, mengguyur sebagian badan dengan air hujan.
Ketika hujan datang Rasulullah membasahi badannya dengan air hujan. Dari Anas RA, dia berkata, "Hujan mengguyur kami beserta Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW menyingkap sebagian bajunya sehingga hujan membasahi sebagian tubuhnya. kami bertanya kepada beliau, 'Wahai Rasulullah, mengapa engkau lakukan hal itu?' Beliau menjawab, 'Aku melakukannya karena hujan tersebut adalah rahmat yang baru saja diciptakan oleh Allah." (Riwayat Muslim)
Keempat, banyak berdoa.
Hujan merupakan salah satu tanda dikabulkannya doa seorang hamba.Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Carilah doa yang mustajab pada tiga keadaan: bertemunya dua pasukan (perang), menjelang shalat dilaksanakan, dan saat hujan turun." (Riwayat Imam Syafi'i dan Al Baihaqi)
Kelima, berdoa agar cuaca dicerahkan kembali.
Apabila hujan turun dengan derasnya dan dikhawatirkan membawa mudharat, kita dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT agar cuaca dicerahkan kembali, sebagaimana hadits riwayat Anas, dimana Rasulullah SAW berdoa,
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنا ولاَ علينا، والظراب وبطون الأودية ومَنَابِتِ الشَجَرِ
"Ya Allah, turunkanlah hujan di daerah sekitar kami, bukan di daerah kami. Turunkanlah hujan di perbukitan, pegunungan, di lembah-lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan." (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Keenam, berdoa ketika mendengar petir yang mengkhawatirkan.
Dari Abdullah ibnu 'Umar RA, bahwa Rasulullah SAW apabila mendengar suara petir maka beliau berujar:
اللَّهُمَّ لا تَقْتُلْنا بِغَضَبِكَ، ولا تُهْلِكْنا بِعَذَابِكَ، وَعافِنا قَبْلَ ذلكَ
"Ya Allah, janganlah Engkau hancurkan kami dengan kemarahan-Mu dan janganlah Engkau binasakan kami dengan azab-Mu, selamatkanlah diri kami sebelum hal tersebut terjadi." (Riwayat Bukhari,Tirmidzi, dan Hakim)
Sumber :
Suara Hidayatullah/edisi 09/Januari 2013/Shafar 1434/halaman 60
http://www.darushshowab.org/2011/05/doa-ketika-mendengar-petir-dan-saat.html
Pertama, Bersyukur kepada Allah.
Tidak ada setetes air hujan yang menetes di bumi ini kecuali atas kehendak Allah SWT. Ia merupakan rahmat Allah SWT kepada bumi dan seisinya. Melalui hujan, Allah menumbuhkan berbagai tanaman untuk memberi rezeki kepada umat manusia. Dalam Al Qur'an Allah SWT berfirman :
"Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan." (Qaaf (50) : 9 - 11)
Imam An Nawawi dalam Al-Adzkar (1/182) berkata, "Dianjurkan untuk bersyukur kepada Allah atas curahan nikmat ini, yaitu nikmat diturunkannya hujan."
Kedua, berdoa kepada Allah SWT agar hujan tersebut membawa manfaat.
Adalah Rasulullah SAW ketika melihat hujan langsung berdoa :
اللَّهُمَّ صَيِّباً نافِعاً
"Ya Allah, jadikan hujan ini sebagai hujan yang membawa manfaat dan kebaikan." (Riwayat Bukhari)
Ketiga, mengguyur sebagian badan dengan air hujan.
Ketika hujan datang Rasulullah membasahi badannya dengan air hujan. Dari Anas RA, dia berkata, "Hujan mengguyur kami beserta Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW menyingkap sebagian bajunya sehingga hujan membasahi sebagian tubuhnya. kami bertanya kepada beliau, 'Wahai Rasulullah, mengapa engkau lakukan hal itu?' Beliau menjawab, 'Aku melakukannya karena hujan tersebut adalah rahmat yang baru saja diciptakan oleh Allah." (Riwayat Muslim)
Keempat, banyak berdoa.
Hujan merupakan salah satu tanda dikabulkannya doa seorang hamba.Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Carilah doa yang mustajab pada tiga keadaan: bertemunya dua pasukan (perang), menjelang shalat dilaksanakan, dan saat hujan turun." (Riwayat Imam Syafi'i dan Al Baihaqi)
Kelima, berdoa agar cuaca dicerahkan kembali.
Apabila hujan turun dengan derasnya dan dikhawatirkan membawa mudharat, kita dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT agar cuaca dicerahkan kembali, sebagaimana hadits riwayat Anas, dimana Rasulullah SAW berdoa,
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنا ولاَ علينا، والظراب وبطون الأودية ومَنَابِتِ الشَجَرِ
"Ya Allah, turunkanlah hujan di daerah sekitar kami, bukan di daerah kami. Turunkanlah hujan di perbukitan, pegunungan, di lembah-lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan." (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Keenam, berdoa ketika mendengar petir yang mengkhawatirkan.
Dari Abdullah ibnu 'Umar RA, bahwa Rasulullah SAW apabila mendengar suara petir maka beliau berujar:
اللَّهُمَّ لا تَقْتُلْنا بِغَضَبِكَ، ولا تُهْلِكْنا بِعَذَابِكَ، وَعافِنا قَبْلَ ذلكَ
"Ya Allah, janganlah Engkau hancurkan kami dengan kemarahan-Mu dan janganlah Engkau binasakan kami dengan azab-Mu, selamatkanlah diri kami sebelum hal tersebut terjadi." (Riwayat Bukhari,Tirmidzi, dan Hakim)
Sumber :
Suara Hidayatullah/edisi 09/Januari 2013/Shafar 1434/halaman 60
http://www.darushshowab.org/2011/05/doa-ketika-mendengar-petir-dan-saat.html
Komentar
Posting Komentar